Coba Renungi ...

Ada seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah bunyi auman suara harimau... Auuuummmm....!!!!! Seekor harimau yang sedang lapar dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya dan tiba-tiba sudah berada dihadapan pemuda . Pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi. Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,...rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua,..terlintas dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.

Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut ditengahnya Ada tali menjulur ke bawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali itu pendek Dan takkan sanggup membantu dia sampai kedasar sumur, hingga akhirnya dia bergelayut ditengah-tengah sumur, ketika tengah bergelayut dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya dibibir sumur, dan ketika dia menunduk kebawah, terdengar suara kecipak air,..setelah diamati ternyata ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha menggapai badannya,.

Ya Allah bagaimana ini, diatas aku ditunggu harimau, dibawah buaya siap menerkamku, ketika dia tengah berpikir caranya keluar, tiba-tiba dari pinggir sumur yang ada lobangnya keluarlah seekor tikus putih ..ciiit...ciiit... ....ciit...yang naik meniti tali pemuda tadi dan mulaI menggerogoti tali pemuda tadi,..belum hilang keterkejutannya dari lobang satunya lagi muncul seekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda tuk bergelantungan.

Waduh ...jika tali ini putus, .habislah riwayatku dimakan buaya..!!!

Cemas dia berpikir,...jika aku naik keatas ....sudah pasti harimau menerkamku,. ..jika menunggu disini...lama-lama tali ini akan putus dan buaya dibawah siap menyongsongku... Saat itulah dia mendengar dengungan rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang mereka,..dia mendongakkan wajahnya keatas..dan tiba-tiba jatuhlah setetes madu dari lebah itu langsung tertelan ke mulut pemuda tadi.

Spontan pemuda tadi berkata...Subhanallah ..Alangkah manisnya madu ini,..baru sekali ini aku merasakan madu semanis dan selezat ini...!!!

Dia lupa akan ancaman buaya dan harimau tadi.

Tahukah kamu, inti dari cerita diatas...???

Pemuda tadi adalah kita semua, harimau yang mengejar adalah maut Kita, ajal memang selalu mengejar kita. Jadi ingatlah akan mati.

Dua ekor buaya adalah malaikat munkar dan nakir yang menunggu kita di alam kubur kita nantinya. Tali tempat pemuda bergelayut adalah panjang umur kita,..jika talinya panjang maka pendeklah umur kita, jika talinya pendek maka panjanglah umur Kita.

Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita siang dan juga malam yang senantiasa mengikis umur kita. Diibaratkan di cerita tadi tikus yang menggerogoti tali pemuda.

Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar. Bayangkan madu setetes tadi masuk ke mulut pemuda,...sampai dia lupa akan ancaman harimau dan buaya,..begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit, kita lupa kepada Allah. Ketika susah baru ingat kepada Allah.. Astaghfirullah...
Read More...

SEJARAH KELAPA SAWIT DI INDONESIA






kelapa-sawitSaat ini, kelapa sawit sangat penting peranannya bagi perekonomian Indonesia. Sebagai komoditas strategis dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri dan penghasil devisa terbesar diluar migas. Sungguhpun tanaman ini sangat cocok tumbuh dan berkembang di hampir seluruh wilayah Indonesia, tapi kelapa sawit bukanlah tanaman asli berasal dari Indonesia. Tanaman ini baru ditanam secara komersial sekitar tahun 1911.
Meskipun demikian, perkataan sawit sudah ada sejak lama. Beberapa tempat atau desa di Jawa sudah ada yang menggunakan nama “sawit” sebelum kelapa sawit masuk ke Indonesia pada tahun 1848, ketika itu ditanam di Kebun Raya Bogor. Dalam bahasa Jawa Kawi “sawit” artinya sidhakep (kalung). Nama lain dalam bahasa Jawa adalah kelapa sewu dan dalam bahasa sunda sering disebut sebagai salak minyak atau kelapa ciung.
Kebun kelapa sawit pertama dibuka pada tahun 1911 di Tanah Itam Ulu oleh Maskapai Oliepalmen Cultuur dan di Pulau Raja oleh Maskapai Huilleries de Sumatera-RCMA, Sumatera Utara. Kemudian oleh Seumadam Cultuur Mij, Sungai Liput Cultuur Mij, Mapoli, Tanjung Genteng oleh Palmbomen Cultuur Mij, Madang Ara Cultuur Mij, Deli Muda oleh Huilleries de Deli, dan lain-lain. Semua perkebunan tersebut berlokasi di Sumatera Utara. Sampai tahun 1915, luas arealnya baru mencapai 2.715 ha yang ditanam bersamaan dengan kultura lainnya seperti kopi, karet, kelapa dan tembakau.
Pada tahun 1916 sudah ada 16 perusahaan di Sumatera Utara dan 3 perusahaan di Jawa. Kemudian pada tahun 1920, sudah ada sebanyak 25 perusahaan yang menanam kelapa sawit di Sumatera Timur, 8 di Aceh dan 1 di Sumatera Selatan yaitu Taba Pingin dekat Lubuk Linggau. Sampai tahun 1939 telah tercatat sekitar 66 perkebunan dengan luas areal sekitar 100.000 ha. Maskapai utama yang tercatat adalah HVA, RCMA, Socfindo, Asahan Cultuur Mij, LCB Mayang, Deli Mij dan Sungai Liput Cultuur Mij.
Masa penjajahan Jepang merupakan masa suram bagi perkemabangan perkebunan di Indonesia, dimana ekspor terhenti. Dan banyak kebun kelapa sawit diganti dengan tanaman pangan dan pabrik-pabrik tidak berjalan. Pada tahun 1947 kebun-kebun tersebut dikembalikan kepada pemiliknya semula. Setelah diinventarisir hanya 47 kebun saja yang dapat dibangun kembali dari 66 kebun sebelumnya. Beberapa kebun mengalami kehancuran total seperti Taba Pingin dan Oud Wassenar di Sumatera Selatan.Ophir di Sumatera Barat, Karang Inou di Aceh dan beberapa kebun di Riau.
Karena berbagai gangguan keamanan dan pergolakan politik waktu itu, maka upaya merehabilitasi oleh pemiliknya tidak banyak membawa hasil. Hal ini terlihat dari luas areal yang tidak bertambah. Sampai tahun 1957, luas areal kelapa sawit hanya 103.000 ha dengan produksi 160.000 ton minyak sawit. Berarti produktivitas per ha yang sangat rendah, hanya 1,9 ton, padahal sebelum perang, produktivitas sudah mencapai 3 ton.
Periode 1957 s/d 1968 merupakan era baru dalam perkembangan usha perkebunan. Dalam periode ini terjadi beberapa kejadian penting antara lain, 1) ambil alih atau nasionalisasi perusahaan perkebunan Belanda oleh pemerintah pada 10 Desember 1957. Hal ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No.229/UM/1957. Kemudian diikuti ambil alih perusahaan milik pengusaha Inggris, Perancis, Belgia, Amerika, dll. Namun kemudian dikembalikan lagi pada tanggal 19 Desember 1967. 2) Reorganisasi perusahaan perkebunan negara (PNP/PTP) yaitu pada tahun 1957 – 1960 dengan pembentukan PPN Baru disamping PPN Lama yang sudah ada sebelumnya. Keduanya digabung pada tahun 1961-1962. Selanjutnya dibentuk organisasi baru berdasarkan komoditas seperti karet, aneka tanaman, tembakau, gula, dan serat. Hal ini berjalan sejak tahun 1963 sampai dengan 1968.
Masa ini adalah masa sulit, karena kultur teknis dan manajemen perkebunan kurang terkendali sebagai akibat suramnya perekonomian nasional dan pergolakan politik. Dan dengan pulihnya masalah keamanan dan politik setelah penumpasan G-30-S PKI serta munculnya kembali semangat membangun dari para pelaksana di lapangan (planters) banyak mengundan perhatian investor asing seperti Bank Dunia, ADB dan lain-lain untuk membantu pembangunan dan pengembangan kebun.
Program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang dimulai tahun 1968 telah banyak membawa kemajuan. Pembukaan areal baru diluar areal tradisionil (Sumut, Aceh da Lampung) terus terjadi. Upaya pengembangan perkebunan besar swasta yang banyak terlantar terus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Dengan menyediakan fasilitas kredit dari Bank, mulai dilancarkan Program Pengembangan Perkebunan Besar Swasta Nasional Tahap I tahun 1977-1981 (PBSN I). PBSN II mulai 1981 s.d 1986 dan PBSN III mulai 1986 s.d 1989. Program ini berjalan cukup baik, disamping diversifikasi pengolahan (industri hilir) juga berkembang, sehingga bukan saja CPO yang dihasilkan tetapi juga produk lainnya seperti RBD Olein, Crude Stearin, Fatty Acid, dll.
Sementara itu, masyarakat tani mendapat kesempatan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit melalui program Perusahaan Inti Rakyat (PIR-Bun). Dalam sistim PIR, perusahaan perkebunan besar sebagai inti ditugaskan untuk membangun dan memasarkan hasil kebun petani plasma. Sedangkan petani plasma harus mengelola kebunnya dengan baik dan memasarkan hasilnya melalui perusahaan inti.
Melihat perkembangan dan prospek kelapa sawit yang menjanjikan, saat ini usaha perkebunan kelapa sawit banyak diminati oleh investor. Masyarakat, terutama disekitar lokasi perkebunan, dengan swadaya sendiri juga semakin banyak yang mengusahakan kelapa sawit. Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menyediakan lapangan kerja, sejak tahun 2006 telah mencanangkan Program Revitalisasi Perkebunan, dimana kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang masuk didalam program revitalisasi tersebut. Perkembangan kelapa sawit yang konsisten dan berkelanjutan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit nomor satu di dunia. (Sumber : Media Perkebunan Cyber)


Kecambah Kelapa Sawit

undefined
Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan segera digantikan dengan akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh lurus kebawah dan sebagian tumbuh mendatar kearah samping. Jika aerasi cukup baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh kesamping biasanya mencapai radius 16 meter. Kedalaman ini tergantung umur tanaman, sistem pemeliharaan dan aerasi tanah. Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil maka batangnya tidak memiliki kambium dan pada umumnya tidak bercabang. Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dibungkus oleh pelepah daun.

Perkebunan Kelapa Sawit Ramah Lingkungan Mungkinkah??

21022010
kebun_sawitSebagai anggota komunitas masyarakat dan dunia, suatu lembaga bisnis sepatutnya peka terhadap setiap isu yang sedang berkembang. Sebagaimana kita ketahui bahwa sampai saat ini, keberadaan perkebunan kelapa sawit masih banyak disorot. Banyak yang beranggapan bahwa perkebunan kelapa sawit berseberangan dengan usaha pelestarian lingkungan, terutama hutan dan keragaman hayatinya. Kerusakan hutan beserta segala ekses buruknya diidentikkan dengan pembukaan lahan untuk kelapa sawit.
Degradasi lahan dan pencemaran lingkungan sebagai dampak sistem pertanian intensif akibat penggunaan bahan-bahan kimia sebagai faktor produksi yang cenderung berlebihan semakin disorot oleh masyarakat dunia. Bahkan kini mulai ada usaha kampanye pemboikotan bagi hasil produksi pertanian (dan hutan) yang tidak “ramah lingkungan”.
Trend pertanian organik juga sedang mewabah sekarang ini. Produk organik diberi nilai lebih oleh konsumen, tentu saja dengan harga yang lebih tinggi dan lebih mudah diterima masyarakat internasional. Sawit Premium merupakan produk dari sistem perkebunan Kelapa Sawit organik yang belum banyak disorot, namun penulis yakin bahwa trend tersebut di atas akan bergulir ke produk perkebunan termasuk minyak kelapa sawit beserta produk-produk turunannya. Saat ini Indonesia sudah berhasil mengekspor “kopi organik” dan diterima dengan baik pasar internasional.
Satu peluang bagi kita bahwa belum banyak perkebunan kelapa sawit yang membudidayakan secara organik, meskipun sebenarnya mungkin mereka sudah mulai berpikir, meneliti atau bahkan sudah mengembangkannya meskipun belum terekspos secara luas. Untuk itu, sudah saatnya kita bergerak ke arah pembangunan perkebunan kelapa sawit organik yang dengan tujuan menghasilkan produk kelapa sawit premium.Akan tetapi karena kelapa sawit merupakan tumbuhan yang rakus hara, untuk menghasilkan Sawit Premium memerlukan penelitian yang tersendiri dan tidak gampang serta perlu tahapan-tahapan atau sub-sub penelitian.
Penggunaan pupuk dan bahan kimia sebagai faktor produksi sebaiknya mulai dikurangi untuk kemudian digantikan oleh pupuk organik, pupuk hayati, dan pestisida nabati. Pupuk organik dapat berupa kompos (alam atau buatan), pupuk kandang, atau pupuk hijau. Pupuk hayati merupakan kultur mikroorganisme yang sudah teruji mempunyai peran istimewa dalam meningkatkan kesuburan tanah dan/atau tanaman.
Pembuatan kompos janjangan kosong yang mempunyai nilai strategis dan ekonomis serta erat kaitannya dengan kebijakan “Nir limbah Pabrik Kelapa Sawit”. Akan tetapi usaha ini hanya merupakan bagian dari rangkaian panjang “kerja berat” untuk membangun suatu perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan…lebih-lebih perkebunan organik.
Perkebunan Kelapa Sawit Organik sepertinya memang tidak mungkin dibangun, mengingat kebutuhan nutrisi komoditi ini yang cukup besar. Anggaplah keperluan tanaman TBM yang berumur 3 tahun/tahun dipukul rata sebagai berikut : NPK = 3.0 kg ? N = 360 g, P = 360 g, K = 510 g, Mg = 60 g RP = 200 g ? P = 54 g MOP = 3 kg ? K = 1650 g
Kalau kita ingin organik, berarti minimal 75% unsur-unsur tersebut harus dipasok oleh pupuk non kimia. Dari standar di atas, berarti pupuk organik yang kita berikan harus mampu memasok unsur N = 270 g/th ; P = 310 g ; K = 1620 g ; 45 g. Untuk itu kita harus terlebih dulu tahu kandungan unsur hara pupuk organik (kompos, pupuk kandang, atau pupuk hasil tambang).
Merujuk hasil analisis Siregar (2002), kandungan nutrisi kompos janjangan kosong adalah sebagai berikut : N = 2.7 % ; P = 0.4 % ; K = 2.0 % ; Mg = 1.1%. Dengan menggunakan unsur N sebagai patokan berarti kita memerlukan kompos sebanyak 10 kg/th. Itu berarti P yang disediakan oleh kompos hanya 40 g, K hanya 200 g, dan Mg = 110 g. P dapat dipasok dengan pupuk RP atau pupuk Guano yang kadar P-nya tinggi, jadi tidak masalah. Sedangkan untuk unsur Kalium masih kurang 1420 g. Nah pupuk K ini dapat disuplai dengan pupuk hasil tambang (meskipun an organik namun bukan produksi pabrik, jadi seperti halnya dengan Rock Phospat), yang sekarang sudah diproduksi dengan kadar K2O = 22% dan Mg 11% diperlukan tambahan sebanyak kurang lebih 6.5 kg.
Angka-angka di atas hanya merupakan perhitungan kasar, yang belum memperhitungkan kelarutan dan efektifitas setiap jenis pupuk yang berbeda. Dengan kata lain, jumlah pupuk yang diperlukan untuk mencapai efektifitas setara dengan MOP pada sistem konvensional bisa jadi tidak sebesar hasil perhitungan di atas.
Pupuk kompos sebanyak 10 kg dapat dibagi menjadi 2 atau 3 kali aplikasi, jadi masing-masing 3 – 5 kg/aplikasi. Angka tersebut memang terkesan besar dan secara teknis lebih sulit dibandingkan pupuk kimia yang lebih ringkas. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan pemrosesan kompos lebih lanjut dengan cara pengepresan atau pembuatan pelet (ditambah pupuk kandang), atau bahkan ekstraksi sehingga volumenya menjadi susut sehingga lebih memudahkan aplikasi di kebun.
Suplai unsur hara tidak hanya dari pupuk organik saja, namun kita dapat memperolehnya dari LCC yang efektif menambat nitrogen dari udara misalnya. Kemudian efektifitas penyerapan unsur P dan K dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan mikro-organisme tertentu, dan masih banyak yang harus kita kaji : faktor-faktor apa saja (asal ramah lingkungan) yang dapat kita masukkan, dan sedapat mungkin menggunakan sumber daya lokal. Mungkin saja alang-alang dapat kita jadikan sebagai bahan untuk pupuk.
Selain itu berdasar informasi dari Ir. H Latief M Rachman., MBA., M.Sc., Ph.D (Staf Ahli Lingkungan), dengan memanfaatkan teknologi tertentu pupuk organik dapat diset jenis dan kandungan unsur haranya, sehingga mempermudah penyusunan program dan aplikasi pemupukan. Selain itu ada beberapa pihak yang menawarkan semacam wara laba industri pupuk organik dengan persyaratan tertentu (perlu dikaji secara mendalam lintas divisi).
Uraian di atas memberikan gambaran bahwa membangun “Organic Plantation” bukanlah hal yang mustahil, meskipun itu semua masih memerlukan penelitian dan kajian lebih lanjut. Bukan hanya kajian ilmiah mengenai pupuk dan tanaman saja, namun juga ketersediaan bahan baku, teknologi pembuatan, hitung-hitungan ekonominya, dan masih banyak lagi yang perlu kita pikirkan bersama.
Selain itu tingkat produksi bukan parameter tunggal untuk menilai keberhasilan suatu sistem pengelolaan. Mutu atau kualitas produk sebaiknya juga dijadikan tolok ukur, misalnya kandungan asam lemak bebas, b karoten, dan juga asam laurat, dll dari minyak yang dihasilkan.
Terkait dengan Sustainable Oil Palm Plantation yang di dalamnya dapat dimasukkan Perkebunan Kelapa Sawit Organik, sekarang sudah muncul suatu konsep mengenai kerangka kerja Perkebunan Kelapa sawit sebagai sistem pertanian yang presisi (A Conceptual Framework for Precision Agriculture in Oil Palm Plantations). Kerangka kerja ini lebih menekankan pada managemen kebun yang didasarkan pada kelengkapan dan pengelolaan serta pemanfaatan data secara rinci dan didasarkan pada asas field by field, atau bahkan palm by palm (produktifitas, sifat-sifat tanah, status keharaan daun, dll), untuk kurun waktu tertentu dan blok-blok tertentu sebagai sampel dan dijadikan pedoman bagi manager untuk mengelola kebun secara keseluruhan. Perlu digaris bawahi bahwa alokasi faktor-faktor produksi (pupuk, obat-obatan, dan input lainnya yang diperlukan) diberikan dalam jumlah dan jenis yang disesuaikan keadaan setiap satuan lahan (blok, divisi, atau kebun), dan bahkan tiap tanaman. Specific loca management (Fairhurst et al, 2002 and consulting with Ilham, 2004).
Dalam sistem pertanian (perkebunan) yang presisi, kelengkapan dan penguasaan teknologi informasi sangat penting dan sering menjadi hambatan, apalagi untuk diterapkan di perkebunan baru yang biasanya “terpencil”. Selain itu recording data yang teratur, disiplin, dan detil sangat diperlukan. Sebagai bahan renungan PT London Sumatra (Lonsum) sudah merintisnya selama puluhan tahun (Rosenquist et al., 1975 cit. Fairhurst et al, 2002) dengan menyusun data-data agronomi pada ‘clip card’.
Perkebunan organik belum tentu presisi dan begitu juga sebaliknya, meskipun perkebunan yang presisi akan cenderung lebih ramah lingkungan karena bersifatspesific loca. Idealnya kita berusaha membangun perkebunan (paling tidak kebun percontohan) organik yang presisi.
Pada bulan Oktober 2004, Indonesia menjadi tuan rumah Forum Rembug Kelapa Sawit Internasional (Roundtable on Sustainable Palm Oil) ke-2 setelah yang pertama diselenggarakan di Kuala Lumpur 22 Agustus 2003 yang lalu. Forum ini merupakan kesempatan baik bagi kita untuk menangkap dan menterjemahkan kemauan stake holders bagi pengembangan perkebunan kelapa sawit ke depan menuju perkebunan yang bertaraf dan diakui Internasional.


Read More...

undefined
Bambu Jepang
Dracaena surculosa
Dracaenaceae
Read More...

Apa Sih Buah Anggur itu...




Masih ingatkah anda dengan kisah Umar bin Khattab yang mensedekahkan kebun anggurnya karena terlena sesaat dari sholat berjama’ah? Hati saya bertanya, mengapa sahabat sekelas Umar memiliki banyak ladang anggur? Lalu Alquran pun mengabadikan dengan sangat baik sekali tentang buah anggur .







Di sisi yang lain para ilmuwan berhasil membuktikan bahwa buah Anggur ini mampu menyelamatkan nyawa manusia. Apa benar demikian? Apa itu keistimewaannya sehingga para sahabat bersemangat memelihara ladang anggur? Mari kita simak berikut ini…

Sebelum kita bedah apa keajaiban ilmiah buah anggur ini, mari kita simak apa sabda Allah SWT dalam Alqur’an :

“Berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki. Kami jadikan bagi seseorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.” (Al-Kahfi 18 : 32)

”Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.” (Al Baqarah : 266)

”Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (An-Nahl : 11)



Dan masih banyak ayat lain yang menyinggung buah anggur di dalamnya. Pertanyaannya…ada apa dengan buah anggur?

Apa yang istimewa dari buah ini sampai Alqur’an bolak-balik menyebutnya dalam beberapa ayat? Adakah sebuah mukjizat Alquran yang terkandung dari pesan ini?

Menurut penelitian Wayne R. Leifert, Ph.D., dan Mahinda Y. Abeywardena, Ph.D., (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation di Adelaide, Australia ) yang diterbitkan November 2008 lewat jurnal Nutrition Research.

Dengan mengkonsumsi anggur yang kaya dengan senyawa kimia bernama Polifenol(khususnya anggur merah), akan mengurangi & mencegah perkembangan penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular. Dengan kata lain, mencegah serangan jantung.

Bagaimana caranya?

Wayne menjelaskan, bahwa anggur memiliki banyak cara untuk mengatasi gangguan jantung. Perlu diketahui, Polifenol termasuk antioksidan alami. Berbagai macam jenis & cara kerja Polifenol ini beragam, tergantung dimana benih anggur ini ditanam. Karena bergantung pada kondisi dimana anggur ini hidup tentu saja kandungan Polifenol pun beragam. Kandungannya macam-macam lho, ada resveratrol, asam fenolat, antosianin & flavonoid.

Efek yang ditimbulkan antioksidan adalah memperlambat & mencegah kerusakan sel yang disebabkan oksidasi. Nah lho?? Oksidasi apaan lagi tuh?


Saya jadi teringat pipa air yang ada di rumah. Karena air di rumah saya kandungan besinya sangat banyak maka harus disaring. Saringannya pun banyak pula! Tetapi setelah beberapa bulan biasanya aliran air suka melambat. Selidik punya selidik, ternyata endapan besi menumpuk di sepanjang pipa. Nah, inilah yang harus dibersihkan…dan terus terang ini susah!

Nah, coba bayangkan kalau pipa tadi itu adalah pembuluh darah anda…kira-kira apa masih semangat makan goreng-gorengan? :) Membayangkannya saja sudah bikin saya agak merinding.

Nah, lantas apa itu antioksidan? Antioksidan bertugas memperlambat proses pengendapan ini. Selain itu, polifenol juga mengurangi pengentalan darah (kalau sudah kena darah kental, pembuluh darah bisa tersumbat, akibatnya suplai oksigen ke organ tubuh terganggu), detak jantung abnormal & penyempitan pembuluh darah.

Masih belum percaya juga?

Beberapa penelitian terhadap pasien-pasien di rumah sakit yang diberi terapi ekstrak anggur menunjukkan perkembangan yang positif dari sisi aliran darah & tingkat kolesterol.

Ok, tunggu apa lagi? Jangan sampai menunggu serangan jantung menimpa anda. Segeralah mengkonsumsi buah Anggur. Mukjizat anggur ini bisa anda baca lebih lengkapnya di Ensiklopedia Mukjizat Alquran & Hadis jilid ke-6 (edisi lama).
Read More...

undefined
Sidagori
Sida rhombifolia
Malvaceae
Read More...

Semangka Tak Berbiji

Tanaman semangka (citrulus vulgaris) pada mulanya berasal dari daerah kering tropis dan sub tropis Afrika, tetapi kini telah berkembang dengan pesat keberbagai negara, seperti cina, jepng, amerika serikat. Tanaman semangka termasuk tanaman semusim yang tumbuh merambat dan dalam peudidayaannya membutuhkan sinar matahari penuh. Pada iklim lembab pertumbuhan tanaman akan lambat dan tanaman mudah terserang penyakit, terutama jamur (fungi). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi, bahkan dapat menggagalkan panen.
Dengan perkembangan teknologi kini semakin banyak diproduksi berbagai kultivar semangka tanpa biji jenis hibrida(f. Hibrid). Samangka jenis ini banyak diminati oleh para petani dan pengusaha semangka karena memiliki beberap keunggulan , misalnya pertumbuhannya kuat, tingkat keragaman buahnya tinggi, dan produksibuahnya tinggi.

A.PEMBUATAN SEMANGKA TANPA BIJI
Setiap tanaman memiliki sifat turun temurun dari kromosomnya yang terdapat dalam inti sel. Bila terjadi perubahan sifat balam kromosom atau individu akan terbawa pada keturunannya. Salah satu perubahan yang dapat terjadi adalah penggandaan jumlah kromosom dalam bentuk kelompok sel. Kejadin tersebut dinamakan "polyploidy".
Tanaman polyploidy sewring memiliki sifat-sifat yang lebih unggul daripada tanaman diploid. Tanaman tetraploid biasanya memiliki fisik lebih besar daripada tanaman diploid, misalnya , ukuran batangnya besar, daunnya tebal dan besar, dan ukuran buah serta bijinya besar. Dari sifat-sifat unggul inilah telah banyak diusahakan polyplidasi secara buatan. Cara pembuatanya adalah dengan meneteskan larutan colchicin dalam konsentrasi larutan tertentu pada titik tumbuh tanaman semangka(diploid).
Colchicin merupakan alkaloid yang terdapat pada benih dan umbi colchicem autumnale yang biasa dikenal sebagai racun. Penggunaan colchicindalam jumlah sedikit bermanfaat sebagai obat penyakit encok.
Colchicin hanya berpengaruh pada sej yang sedang membelah. Jadi, agar proses polyplidasi dapat berhasil dengan baik colchicin harus diberikan pada bagian tanaman yang sedang giat melkukan pembelahan sel, yakni, pada titik tumbuh vegetatif oleh karena itu, perlakuan yang efektif adalah pada benih, kecambah, dan ujung batang tananam.
1.MEMBUAT SEMANGKA TETRAPLOID(4n)
Sebelum disemaikan, biji semangka diploid(2n)direndam dalam larutan colchicin 0,02% selama 24 jam. Setelah biji berkecambah kemudian ditetesi larutan colochicin0,2% untuk mencegah terbentuknya dinding sel baru. Akhirnya, terbentuklah buah semangka tetraploid(4n). Usaha memperoleh semangka tetraploid(4n) ini harus dilaksanakan melalui bebeapa tahapan.
Pada bagian titik tumbuh semangka diploid(2n) ditetesi larutan colochicin 0,2% yang dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 gr colochicin dalam 1 liter aquades. apabila colchicin yang akan diperlukan sebanyak 20 mg,maka harus dilarutkan dengan 3 cc alkohol,lalu dicampur dengan 10 g lalolin dan 100 cc aquades.bila benih telah berkecambah dan daun pertama mulai tumbuh,maka larutan colchicin 0,2 % mulai diberikan.penetesan larutan tersebut dilakukan sebanyak 6 kali dalam waktu 4 hari secara terus menerus.cara meneteskannya harus dilakukan tepat pada titik tumbuh bibit semangka,cukup sebanyak 1-2 tetes larutan kolsikin 0,2 %.
Bibit yang telah berumur 2 minggu dipersemaian dapat dipindah kelahan pertanaman.berdasarkan penelitian,tingkat keberhasilannya hanya berkisar 10 %- 20 % dari jumlah tanaman yang mendapatkan perlakuan colchicin 0,2 % untuk menjadi buah semangka berbiji tetraploid (4n).perbedaan antara semangka tetraploid (4n) dengan semangka diploid (2n) adalah semangka tetraploid memiliki keadaan fisik yang lebih besar, misalnya,daun lebih besar dan tebal,bunga berukuran lebih besar dan lebih tebal daripada semangka diploid.selanjutnya biji-biji semangka 4n ini ditanam lagi sebagai benih induk untuk menghasilkan buah semangka 3n
Read More...

Gerak Pada Tumbuhan

.

5. Tigmotropisme

Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa sentuhan benda yang lebih keras.

Misalnya:
Gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.

Apabila sulurnya menyentuh benda keras seperti tonggak kayu, maka akan terjadi kontak sehingga sulur akan melilit kayu tersebut. Adanya sentuhan merangsang sel-sel tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Pertumbuhan sel-sel pada daerah yang bersentuhan lebih lambat daripada sel-sel pada bagian lainnya sehingga memungkinkan sulur dapat tumbuh melilit. Tigmotropismememungkinkan tumbuhan memanjat dengan bantuan objek lain sebagai penyangga pada waktu tumbuh ke arah cahaya matahari.


Read More...

Lirik lagu Teuku Wisnu ft. Shireen Sungkar Cinta Kita


Inilah aku apa adanya
Yang ingin membuatmu bahagia
Maafkan bila ku tak sempurna
Sesempurna cintaku padamu

Ini cintaku apa adanya
Yang ingin selalu di sampingmu
Ku tahu semua tiada yg sempurna
Di bawah kolong langit ini

Jalan kita masih panjang
Ku ingin kau selalu disini
*courtesy of FunLirik.com
Biar cinta kita tumbuh harum mewangi
Dan dunia menjadi saksinya
Untuk apa kita membuang-buang waktu
Dengan kata kata perpisahan

Demi cinta kita aku akan menjaga
Cinta kita yg telah kita bina
Walau hari terus berganti hari lagi
Cinta kita abadi selamanya

Jalan kita masih panjang
Ku ingin kau selalu disini

Biar cinta kita tumbuh harum mewangi
Dan dunia menjadi saksinya
Untuk apa kita membuang-buang waktu
Dengan kata kata perpisahan

Demi cinta kita aku akan menjaga
Cinta kita yg telah kita bina
Walau hari terus berganti hari lagi
Cinta kita abadi selamanya


Read More...

seperti halnya hidup

hidup, seperti daun yang terjatuh dari ranting pohonnya karena daun itu tak cukup sanggup untuk bertahan, jatuhlah selembar daun itu ke bawah yang terdapat air yang mengalir dari atas bukit lalu terbawalah selembar daun tersebut mengikuti aliran sungai sampai ia terdampar, mengeringlah daun itu hingga dimakan mikroorganisme menjadi pengurai (didalam penghayatan itu dapat dicoba untuk menghayati perjalanan daun itu hingga menjadi penyubur tanah tempat ia terdampar, seperti halnya manusia juga sama seperti itu, sungguh besar derajatnya subhana'allah engkau ya rabb')... Read More...


''HARMONY by padi''

Aku mengenal dikau
Tak cukup lama…separuh usia ku
Namun begitu banyak..pelajaran
Yang aku terima
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…
Segala kebaikan..
Takkan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa..
Karna kupercaya..
Kan berujung indah
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…
Read More...