Semangka Tak Berbiji

Tanaman semangka (citrulus vulgaris) pada mulanya berasal dari daerah kering tropis dan sub tropis Afrika, tetapi kini telah berkembang dengan pesat keberbagai negara, seperti cina, jepng, amerika serikat. Tanaman semangka termasuk tanaman semusim yang tumbuh merambat dan dalam peudidayaannya membutuhkan sinar matahari penuh. Pada iklim lembab pertumbuhan tanaman akan lambat dan tanaman mudah terserang penyakit, terutama jamur (fungi). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi, bahkan dapat menggagalkan panen.
Dengan perkembangan teknologi kini semakin banyak diproduksi berbagai kultivar semangka tanpa biji jenis hibrida(f. Hibrid). Samangka jenis ini banyak diminati oleh para petani dan pengusaha semangka karena memiliki beberap keunggulan , misalnya pertumbuhannya kuat, tingkat keragaman buahnya tinggi, dan produksibuahnya tinggi.

A.PEMBUATAN SEMANGKA TANPA BIJI
Setiap tanaman memiliki sifat turun temurun dari kromosomnya yang terdapat dalam inti sel. Bila terjadi perubahan sifat balam kromosom atau individu akan terbawa pada keturunannya. Salah satu perubahan yang dapat terjadi adalah penggandaan jumlah kromosom dalam bentuk kelompok sel. Kejadin tersebut dinamakan "polyploidy".
Tanaman polyploidy sewring memiliki sifat-sifat yang lebih unggul daripada tanaman diploid. Tanaman tetraploid biasanya memiliki fisik lebih besar daripada tanaman diploid, misalnya , ukuran batangnya besar, daunnya tebal dan besar, dan ukuran buah serta bijinya besar. Dari sifat-sifat unggul inilah telah banyak diusahakan polyplidasi secara buatan. Cara pembuatanya adalah dengan meneteskan larutan colchicin dalam konsentrasi larutan tertentu pada titik tumbuh tanaman semangka(diploid).
Colchicin merupakan alkaloid yang terdapat pada benih dan umbi colchicem autumnale yang biasa dikenal sebagai racun. Penggunaan colchicindalam jumlah sedikit bermanfaat sebagai obat penyakit encok.
Colchicin hanya berpengaruh pada sej yang sedang membelah. Jadi, agar proses polyplidasi dapat berhasil dengan baik colchicin harus diberikan pada bagian tanaman yang sedang giat melkukan pembelahan sel, yakni, pada titik tumbuh vegetatif oleh karena itu, perlakuan yang efektif adalah pada benih, kecambah, dan ujung batang tananam.
1.MEMBUAT SEMANGKA TETRAPLOID(4n)
Sebelum disemaikan, biji semangka diploid(2n)direndam dalam larutan colchicin 0,02% selama 24 jam. Setelah biji berkecambah kemudian ditetesi larutan colochicin0,2% untuk mencegah terbentuknya dinding sel baru. Akhirnya, terbentuklah buah semangka tetraploid(4n). Usaha memperoleh semangka tetraploid(4n) ini harus dilaksanakan melalui bebeapa tahapan.
Pada bagian titik tumbuh semangka diploid(2n) ditetesi larutan colochicin 0,2% yang dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 gr colochicin dalam 1 liter aquades. apabila colchicin yang akan diperlukan sebanyak 20 mg,maka harus dilarutkan dengan 3 cc alkohol,lalu dicampur dengan 10 g lalolin dan 100 cc aquades.bila benih telah berkecambah dan daun pertama mulai tumbuh,maka larutan colchicin 0,2 % mulai diberikan.penetesan larutan tersebut dilakukan sebanyak 6 kali dalam waktu 4 hari secara terus menerus.cara meneteskannya harus dilakukan tepat pada titik tumbuh bibit semangka,cukup sebanyak 1-2 tetes larutan kolsikin 0,2 %.
Bibit yang telah berumur 2 minggu dipersemaian dapat dipindah kelahan pertanaman.berdasarkan penelitian,tingkat keberhasilannya hanya berkisar 10 %- 20 % dari jumlah tanaman yang mendapatkan perlakuan colchicin 0,2 % untuk menjadi buah semangka berbiji tetraploid (4n).perbedaan antara semangka tetraploid (4n) dengan semangka diploid (2n) adalah semangka tetraploid memiliki keadaan fisik yang lebih besar, misalnya,daun lebih besar dan tebal,bunga berukuran lebih besar dan lebih tebal daripada semangka diploid.selanjutnya biji-biji semangka 4n ini ditanam lagi sebagai benih induk untuk menghasilkan buah semangka 3n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar